Sabtu, 09 Februari 2019

Review Film The Autopsy of Jane Doe


Haii Assalamu’alaikum sistaaa dan brothaaa semuaa…
Kali ini gimana kalau kita bahas tentang Film Horor ini. Untuk yang kurang suka dengan konten berbau horror, bisa skip dan baca review lain. Tapi untuk yang suka horror, jangan langsung scroll ke kesimpulan paling bawah ya…

Foto Via Google
Seperti judulnya, film ini menceritakan tentang kronologi pada saat otopsi. Otopsi itu apa sih? Otopsi adalah prosedur yang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kematian secara pasti pada mayat. Sebenarnya otopsi sendiri dibagi menjadi 2 yaitu: otopsi luar dan otopsi dalam. Nah difilm ini, yang mereka lakukan adalah otopsi luar dan otopsi dalam sekaligus.

Kembali lagi ke film, dimulai dengan ditemukan nya mayat seorang perempuan (Olwen Kelly) yang cantik tanpa identitas. 
Foto Via Google
Sehingga mereka memberi nama kode dengan nama “Jane Doe”. Polisi yang menemukan mayat itupun membawanya ke rumah otopsi keluarga Tilden. Yang biasa melakukan tugas otopsi itu adalah ayah dan anak bernama Tommy (Brian Cox) dan Austin (Emile Hirsch). Dan dari sinilah dimulai terror horror dan misteri bersaut-sautan.
Foto Via Google
Dilihat dari luar, mayat itu tampak mulus dan tidak terlihat bekas penganiayaan ataupun senjata tajam. Kemudian mereka mulai menelusur keanehan-keanehan yang beriringan muncul pada saat otopsi. Seperti adanya tulang yang patah tanpa ada bekas lebam dari luar kulit, lidah yang terpotong dengan rapi, darah yang masih mengalir, walaupun kematian sudah lama, organ bagian dalam yang seperti dibakar dari dalam, sampai gulungan kain dengan isi simbol-simbol aneh ditemukan dalam lambungnya.
Foto Via Google
Belum lagi terror horror yang menghantui sepanjang cerita yang membuat film ini layak untuk ditonton. Sosok Jane Doe sendiri tetap kalem dan masih berbaring ditempatnya, sedangkan ayah dan anak tadi kalang kabut menghadapi terror.

Bisa dibayangkan dong, namanya juga rumah otopsi, berarti mayatnya nggak cuma satu orang, tapi beberapa orang. Karena menerima permintaan polisi untuk melakukan otopsi, semua mayat yang ada diruangan itu entah kenapa ikutan memberi peran dalam meneror si ayah dan anak tadi.

Beberapa kali peringatan muncul diawal-awal sebelum mereka melakukan otopsi seperti radio yang berganti chanel sendiri dan kucing si Ayah yang tiba-tiba mati juga. Seolah si Jane mengatakan bahwa jangan coba berani melakukan otopsi padanya. Tapi karena itu pekerjaan mereka, mereka-pun berusaha professional dengan terus mencari penyebab kematian Jane melalui observasi bagian-bagian tubuhnya.

Mereka mulai curiga, bahwa mayat yang mereka otopsi ini adalah seorang penyihir dengan diketemukan nya gulungan kain aneh bersimbol dan mencarinya dalam buku sejarah kuno.
Foto Via Google
Ditambah lagi, mereka menemukan bahwa pinggang dan perut mayat ini sempit, seperti wanita-wanita kuno yang sering memakai korset lama. Perlu diketahui, bahwa diera mereka sekarang, sudah tidak ada lagi perempuan yang mengenakan gaun dengan korset ketat mirip jaman kerajaan inggris dulu. Dan ini menguatkan argument mereka berdua.

Klimaks cerita dalam film ini bukan ada dipertengahan film, tapi hampir di bagian akhir film. Dengan adanya scene pembunuhan pada ayah dan anak tadi dengan kejam. Jane Doe memanfaatkan kematian ayah dan anak tadi untuk memperbaiki kembali sayatan-sayatan hasil otopsi yang mereka lakukan tadi.

Di ending cerita, mayat Jane tetap utuh kembali tanpa bekas otopsi sedikitpun, tapi polisi menemukan 2 mayat baru yaitu Tommy dan Austin. Polisipun ikut bergidik ngeri, dan meminta petugas polisi lain untuk mengeluarkan mayat itu dari distriknya ke distrik lain untuk diidentifikasi.

Kesimpulanku mengenai film ini dari segi karakter pemain, cukup mendapat acungan jempol, untuk alur ceritanya juga bagus dan kerasa terror mencekamnya, misterinya juga dapet. Over All I think is Good! Kalian penyuka horor harus nonton sih film ini! Ini bukan saran, tapi perintah hahahaa...
Nilai Film 8.5/10

Bye guys! Stay Beauty, Cool, Wild, and Young!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar