Definisi
Katarak adalah
setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau keduanya. Katarak berasal dari bahasa Yunani
“Katarrhakies”, Inggris “Cataract” da Latin “Cataracta” yang berarti air
terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat
lensa yang keruh (Ilyas, 2009).
Anatomi dan Fisiologi
Lensa
Lensa kristalina
terletak pada camera okuli posterior.Di bagian anterior berhubungan dengan
camera okuli posterior sedangkan di bagian belakang berhubungan dengan corpus
vitreus.Lensa memiliki diameter
horisontal 10 mm dan ketebalan 5 mm, berbentuk bikonveks dengan bagian belakang
lebih cembung daripada bagian depannya. Lensa mata tidak mengandung pembuluh
darah dan jernih. Lensa diliputi oleh kapsula lentis yang mengelilingi kapsul
(Schlote,2006; Wijana 1983)
Fungsi utama
lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina.Untuk
memfokuskan cahaya yang datang dari jauh m. ciliaris berelaksasi, menegangkan
serat zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukuran
terkecil; dalam posisi ini daya refraksi lensa diperkecil sehingga berkas
cahaya akan terfokus pada retina. Sementara untuk cahaya yang berjarak dekat
m.ciliaris berkontrasi sehingga tegangan zonula berkurang, artinya lensa yang
elastis menjadi lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya biasnya.
Kerja sama
fisiologis antara korpus siliaris, zonula dan lensa untuk memfokuskan benda
jatuh pada retina dikenal dengan trias akomodasi (Konvergensi, konstriksi
pupil, pencembungan lensa) (Vaughan, 2000)
Klasifikasi
Katarak
Katarak
dibagi berdasarkan :
Waktu
terjadinya
Stadium
maturitas
Morphology
Patofisiologi
Aging proses
Katarak terkait disebabkan
oleh usia paling sering ditemukan pada kelainan mata yang menyebabkan gangguan
pandangan. Pathogenesis dari katarak terkait usia multifactor dan belum
sepenuhnya dimengerti. Berdasarkan usia lensa, terjadi peningkatan berat dan
ketebalan serta menurunnya kemampuan akomodasi. Sebagai lapisan baru serat
kortical berbentuk konsentris, akibatnya nucleus dari lensa mengalami penekanan
dan pergeseran (nucleus sclerosis).
Cristalisasi (protein lensa) adalah
perubahan yang terjadi akibat modifikasi kimia dan agregasi protein menjadi high-molecular-weight-protein.Hasil
dari agregasi protein secara tiba tiba mengalami fluktuasi refraktif index pada
lensa, cahaya yang menyebar, penurunan pandangan. Modifiaksi kimia dari protein
nucleus lensa juga menghasilkan progressive pigmentasi.perubaha lain pada
katarak terkait usia pada lensa termasuk menggambarkan konsentrasi glutatin dan
potassium dan meningkatnya konsentrasi sodium dan calcium (Khalilullah, 2010).
Penyebab
pada katarak senilis belum diketahui pasti, namun diduga terjadi karena:
Proses
pada nukleus
Oleh
karena serabut-serabut yang terbentuk lebih dahulu selalu terdorong ke arah
tengah, maka serabut-serabut lensa bagian tengah menjadi lebih padat (nukleus),
mengalami dehidrasi, penimbunan ion kalsium dan sklerosis.Pada nukleus ini
kemudian terjadi penimbunan pigmen.Pada keadaan ini lensa menjadi lebih
hipermetrop. Lama kelamaan nukleus lensa yang pada mulanya berwarna putih
menjadi kekuning-kuningan, lalu menjadi coklat dan kemudian menjadi
kehitam-hitaman.
Karena itulah dinamakan katarak brunesen atau katarak nigra.
Proses
pada korteks
Timbulnya
celah-celah di antara serabut-serabut lensa, yang berisi air dan penimbunan
kalsium sehingga lensa menjadi lebih tebal, lebih cembung dan membengkak,
menjadi lebih miop. Berhubung adanya perubahan refraksi ke arah miopia pada
katarak kortikal, penderita seolah-olah mendapatkan kekuatan baru untuk melihat
dekat pada usia yang bertambah (Wijana, 1983).
Tanda dan Gejala
Tajam
penglihatan menurun
Pasien merasa
selalu melihat awan atau pandangan kabur
Pandangan silau
diplopia
perubahan
persepsi warna (menjadi melihat kekuningan)
Diagnosis
Diagnosis
ditegakkan dari
Anamnesis
Tajam
penglihatan menurun
Pasien
merasa pandangan kabur atau melihat awan/kabut
Penglihatan
silau
Pandangan
ganda/diplopia
Pemeriksaan
ketajaman penglihatan
Melihat
lensa dengan penlight dan loop
Dengan penyinaran miring (45 derajat
dari poros mata) dapat dinilai kekeruhan lensa dengan mengamati lebar pinggir
iris pada lensa yang keruh (iris shadow).Bila letak bayangan jauh dan besar
berarti kataraknya imatur, sedangkan bayangan dekat dan kecil dengan pupil
terjadi katarak matur.
Slit
lamp
Pemeriksaan
opthalmoskop (sebaiknya pupil dilatasi)
Diagnosis
Banding
Leukokoria
Retinoblastoma
Persistent puppilary
membran
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Vitamin C
(mencegah radika bebas) berguna untuk menghambat perkembangan katarak
(Schlote,2006)
Operatif
Ada beberapa jenis operasi yang dapat
dilakukan, yaitu :
ICCE ( Intra Capsular Cataract
Extraction)
Pembedahan
dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.Dapat dilakukan pada zonula
zinn telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus. Pada tindakan ini tidak
akan terjadi katarak sekunder
ECCE (Ekstra Capsular Cataract
Extraction)
Tindakan
pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan
memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks
lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Pembedahan
ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel,
bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra okular, kemungkinan akan
dilakukan bedah gloukoma, mata dengan presdiposisi untuk terjadinya prolaps
badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid makular
edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan
pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit
yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadi katarak sekunder
(Ilyas, 2009).
ECCE terdiri dari :
ECCE konvensional,
SICS (Small Incision Cataract Surgery),
fekoemulsifikasi (Phaco
Emulsification),
Fekoemulsifikasi merupakan bentuk ECCE
yang terbaru dimana menggunakan getaran ultrasonic untuk menghancurkan nucleus
sehingga material nucleus dan kortek dapat diaspirasi melalui insisi ± 3 mm (Lang,
2000).
Indikasi
operasi
Dahulu indikasi untuk dilakukan operasi
katarak menunggu hingga stadium matur. Sekarang indikasi dilakukan ektraksi
jika :
Terdapat katarak bilateral, dengan tajam
penglihatan yang memburuk dan pasien mengalami hambata pada keadaan tersebut
Pada katarak unilateral, pasien
cenderung untuk menunda operasi sepanjang penglihatan dengan mata yang sehat
cukup.
Pada katarak stadium matur
Katarak sudah menimbulkan komplikasi
(Lang,2000)
Daftar
Pustaka
Ilyas, H.S. 2009.Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3.Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Khalilullah, 2010.Patologi dan Penatalaksanaan pada Katarak
Senillis.alfinzone@gmail.com
Lang,G.K.,2000,
Ophtamology A short Textbook,Georg Thieme Verlag, Stuttgart
Schlote,T,
2006, A Pocket Atlas of Ophtamolgy, Georg Thieme Verlag, Stuttgart
Vaughan, D.G., 2009, Oftalmologi Umum, Widya Medika: Jakarta
Wijana, N., 1983, Ilmu Penyakit Mata, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar