Senin, 01 September 2014

Mengenal Katarak Lebih Jauh




Definisi
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau keduanya. Katarak berasal dari bahasa Yunani “Katarrhakies”, Inggris “Cataract” da Latin “Cataracta” yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh (Ilyas, 2009).

Anatomi dan Fisiologi Lensa
Lensa kristalina terletak pada camera okuli posterior.Di bagian anterior berhubungan dengan camera okuli posterior sedangkan di bagian belakang berhubungan dengan corpus vitreus.Lensa  memiliki diameter horisontal 10 mm dan ketebalan 5 mm, berbentuk bikonveks dengan bagian belakang lebih cembung daripada bagian depannya. Lensa mata tidak mengandung pembuluh darah dan jernih. Lensa diliputi oleh kapsula lentis yang mengelilingi kapsul (Schlote,2006; Wijana 1983)

Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina.Untuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh m. ciliaris berelaksasi, menegangkan serat zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukuran terkecil; dalam posisi ini daya refraksi lensa diperkecil sehingga berkas cahaya akan terfokus pada retina. Sementara untuk cahaya yang berjarak dekat m.ciliaris berkontrasi sehingga tegangan zonula berkurang, artinya lensa yang elastis menjadi lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya biasnya. 
Kerja sama fisiologis antara korpus siliaris, zonula dan lensa untuk memfokuskan benda jatuh pada retina dikenal dengan trias akomodasi (Konvergensi, konstriksi pupil, pencembungan lensa) (Vaughan, 2000)

Klasifikasi Katarak
Katarak dibagi berdasarkan :
Waktu terjadinya
Stadium maturitas
Morphology

Patofisiologi
Aging proses
Katarak terkait disebabkan oleh usia paling sering ditemukan pada kelainan mata yang menyebabkan gangguan pandangan. Pathogenesis dari katarak terkait usia multifactor dan belum sepenuhnya dimengerti. Berdasarkan usia lensa, terjadi peningkatan berat dan ketebalan serta menurunnya kemampuan akomodasi. Sebagai lapisan baru serat kortical berbentuk konsentris, akibatnya nucleus dari lensa mengalami penekanan dan pergeseran (nucleus sclerosis).
Cristalisasi (protein lensa) adalah perubahan yang terjadi akibat modifikasi kimia dan agregasi protein menjadi high-molecular-weight-protein.Hasil dari agregasi protein secara tiba tiba mengalami fluktuasi refraktif index pada lensa, cahaya yang menyebar, penurunan pandangan. Modifiaksi kimia dari protein nucleus lensa juga menghasilkan progressive pigmentasi.perubaha lain pada katarak terkait usia pada lensa termasuk menggambarkan konsentrasi glutatin dan potassium dan meningkatnya konsentrasi sodium dan calcium (Khalilullah, 2010).

Penyebab pada katarak senilis belum diketahui pasti, namun diduga terjadi karena:
Proses pada nukleus
Oleh karena serabut-serabut yang terbentuk lebih dahulu selalu terdorong ke arah tengah, maka serabut-serabut lensa bagian tengah menjadi lebih padat (nukleus), mengalami dehidrasi, penimbunan ion kalsium dan sklerosis.Pada nukleus ini kemudian terjadi penimbunan pigmen.Pada keadaan ini lensa menjadi lebih hipermetrop. Lama kelamaan nukleus lensa yang pada mulanya berwarna putih menjadi kekuning-kuningan, lalu menjadi coklat dan kemudian menjadi kehitam-hitaman. 
Karena itulah dinamakan katarak brunesen atau katarak nigra.
Proses pada korteks
Timbulnya celah-celah di antara serabut-serabut lensa, yang berisi air dan penimbunan kalsium sehingga lensa menjadi lebih tebal, lebih cembung dan membengkak, menjadi lebih miop. Berhubung adanya perubahan refraksi ke arah miopia pada katarak kortikal, penderita seolah-olah mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah (Wijana, 1983).

Tanda dan Gejala
Tajam penglihatan menurun
Pasien merasa selalu melihat awan atau pandangan kabur
Pandangan silau
diplopia
perubahan persepsi warna (menjadi melihat kekuningan)

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dari
         Anamnesis
Tajam penglihatan menurun
Pasien merasa pandangan kabur atau melihat awan/kabut
Penglihatan silau
Pandangan ganda/diplopia
Pemeriksaan ketajaman penglihatan
Melihat lensa dengan penlight dan loop
         Dengan penyinaran miring (45 derajat dari poros mata) dapat dinilai kekeruhan lensa dengan mengamati lebar pinggir iris pada lensa yang keruh (iris shadow).Bila letak bayangan jauh dan besar berarti kataraknya imatur, sedangkan bayangan dekat dan kecil dengan pupil terjadi katarak matur.
Slit lamp
Pemeriksaan opthalmoskop (sebaiknya pupil dilatasi)

Diagnosis Banding
Leukokoria
Retinoblastoma
Persistent puppilary membran
Penatalaksanaan

Medikamentosa
Vitamin C (mencegah radika bebas) berguna untuk menghambat perkembangan katarak (Schlote,2006)

Operatif
Ada beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu :
ICCE ( Intra Capsular Cataract Extraction)
Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.Dapat dilakukan pada zonula zinn telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus. Pada tindakan ini tidak akan terjadi katarak sekunder 

ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction)
Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra okular, kemungkinan akan dilakukan bedah gloukoma, mata dengan presdiposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid makular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadi katarak sekunder (Ilyas, 2009).

ECCE terdiri dari :
ECCE konvensional,
SICS (Small Incision Cataract Surgery),
fekoemulsifikasi (Phaco Emulsification),
Fekoemulsifikasi merupakan bentuk ECCE yang terbaru dimana menggunakan getaran ultrasonic untuk menghancurkan nucleus sehingga material nucleus dan kortek dapat diaspirasi melalui insisi ± 3 mm (Lang, 2000).

Indikasi operasi
Dahulu indikasi untuk dilakukan operasi katarak menunggu hingga stadium matur. Sekarang indikasi dilakukan ektraksi jika :
Terdapat katarak bilateral, dengan tajam penglihatan yang memburuk dan pasien mengalami hambata pada keadaan tersebut
Pada katarak unilateral, pasien cenderung untuk menunda operasi sepanjang penglihatan dengan mata yang sehat cukup.
Pada katarak stadium matur
Katarak sudah menimbulkan komplikasi
(Lang,2000)
Daftar Pustaka
Ilyas, H.S. 2009.Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3.Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Khalilullah, 2010.Patologi dan Penatalaksanaan pada Katarak Senillis.alfinzone@gmail.com
Lang,G.K.,2000, Ophtamology A short Textbook,Georg Thieme Verlag, Stuttgart
Schlote,T, 2006, A Pocket Atlas of Ophtamolgy, Georg Thieme Verlag, Stuttgart
Vaughan, D.G., 2009, Oftalmologi Umum, Widya Medika: Jakarta
Wijana, N., 1983, Ilmu Penyakit Mata, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar